Tolak Kenaikan BBM, Tuntaskan Kasus Korupsi

Mulai tanggal 1 april BBM dikabarkan akan dinaikkan oleh pemerintah, sehingga premium akan naik dari 4500 rupiah menjadi 6000 rupiah. Hal ini tentu membuat rakyat menjadi panik, karena apabila BBM mengalami kenaikan maka sudah pasti akan disertai dengan lonjakan harga barang-barang pemenuhan kebutuhan hidup lainnya. Mahasiswa dari berbagai organisasi pun langsung turun ke jalan, mulai dari HMI, GMNI, KAMMI, BEM bahkan organisasi-organisasi keagamaan dan kemasyarakatan. Sayang sekali mereka hanya berjalan dengan sendiri-sendiri, dengan keegoisan masing-masing. Padahal apabila mereka berjalan beriringan tentu ini akan lebih efektif, oleh karena itu hilangkan kepentingan politik, organisasi, dan agama dan mari bersama-sama berjuang untuk rakyat. Toh kita juga menyuarakan hal yang sama yaitu: Menolak Kenaikan BBM.

Dari sudut pandang lain, kenaikan BBM ini hanya sebagai “Pengalihan Isu Politik”, yaitu dengan cara membuat semua orang panik karena naiknya BBM, sehingga kita melupakan suatu hal yang tidak kalah pentingnya. Membuat kita melupakan kasus korupsi yang sedang menimpa Ketua Umum salah partai paling berkuasa di Indonesia. Oleh karena itu kita sebaiknya tidak hanya menolak kenaikan harga BBM, tetapi juga mendukung KPK dalam menuntaskan kasus korupsi tersebut. Kita juga harus bijak menyikapi kenaikan harga BBM, tidak hanya mengkritik tetapi juga memberikan solusi. Mari mengabdi untuk rakyat, “Tolak Kenaikan BBM, Tuntaskan Kasus Korupsi”.